Maksud Aturan 105% dari Pembalap Tercepat yang Bakal Menghalangi Kamu Meraih Poin di Balapan Motogp Meski Jumlah Pembalap Sedikit

Pernahkah kamu membayangkan jika seandainya suatu hari nanti jumlah pembalap reguler motogp hanya ada 14 pembalap atau paling tidak sama seperti tahun 2009 hanya ada 17 pembalap reguler. Lalu kamu masuk mengikuti balapan asal finis walau pelan dan teroverlap 10 putaran namun berhasil mencapai garis finis di posisi 15 maka namamu akan terpampang sebagai pencetak poin dalam klasmen kejuaraan motogp hehe

Eits TIDAK BISA. Tidak semudah itu ya...

Yup Penyebabnya adanya aturan 105%. 

Apa itu aturan 105%?

Pembalap yang catatan waktu terbaiknya melebihi 105% dari catatan waktu pembalap tercepat maka tidak diperkenankan untuk mengikuti balapan kecuali diizinkan oleh Steward atau Pengawas Balapan. Bahkan sebenarnya aturan ini sudah diterapkan untuk mengikuti sesi kualifikasi.

Contohnya jika pembalap tercepat dalam SESI PRACTICE mencatatkan waktu lap 1 menit 40 detik (100 detik) maka pembalap yang catatan waktunya melebihi 1 menit 45 detik (105 detik) bakal dilarang mengikuti kualifikasi apalagi balapan Race utama.

Apa Tujuannya?

Aturan ini dibuat demi keamanan para pembalap. Karena pembalap yang melaju terlalu lambat bisa membahayakan pembalap lain yang melaju kencang. Biasanya pembalap mulai tampil ngotot all-out sejak sesi kualifikasi sehingga aturan ini dihitung sejak pada sesi latihan untuk menentukan apakah pembalap layak mengikuti sesi kualifikasi atau tidak. 

Misalnya contoh yang paling masuk akal ketika posisi keluar dari tikungan buta atau ketika jarak terlalu dekat saat melakukan pengereman keras saat Kualifikasi. Maka pembalap yang terlalu pelan bisa tertabrak dan merugikan orang lain juga. Biasanya kasus gagal lolos karena aturan 105% ini menimpa para pembalap wildcard/pengganti.

Bagi pembalap yang mendapatkan izin dari Steward dapat tetap diperbolehkan mengikuti sesi kualifikasi semisal dalam kasus pembalap reguler yang menjalani sesi latihan pertama diguyur hujan kemudian pada sesi latihan terakhir yang berlangsung dalam kondisi kering justru ia terjatuh dan gagal mencatatkan waktu. Dimana sudah dimaklumi dari hasil Seri Balapan sebelum-sebelumnya bahwa pembalap ini cepat maka bisa mendapatkan izin dari Steward untuk mengikuti sesi selanjutnya.

Contoh Kasus:
GP Misano 2023 | Takumi Takahashi (Test Rider Honda)


Takumi Takahashi adalah tes rider Honda yang didapuk turun di GP Misano 2023 menggantikan Alex Rins yang cedera. Namun sayangnya ia gagal memenuhi catatan waktu 105% pada sesi Practice maupun pada Combine Free Practice (Fp1 & FP1). Sehingga tidak ada alasan bagi Steward untuk mengizinkannya mengikuti sesi selanjutnya (kualifikasi) mengingat ia hanya pembalap pengganti. Statusnya menjadi DNQ (Did Not Qualified / Tidak Memenuhi Syarat). Jika pembalap seperti Takumi Takahashi saja kesulitan menembus Kualifikasi motogp apalagi kamu !!! Sebagai catatan Takumi Takahashi sudah beberapa kali tampil wildcard atau menjadi pengganti seperti di tahun 2015 di GP Jepang ia finis ke-12, serta pernah semusim penuh di kejuaraan WSBK di tahun 2020.

Nah aturan ini biasanya juga diturunkan di kompetisi lain yang berada di bawah naungan FIM termasuk balap Asia Road Racing Championship. Padahal jumlah pembalap di kelas Supersport 600cc dan Asia Superbike 1000cc tahun 2024 hanya 12-14 pembalap saja. Sehingga jangan dulu bermimpi bisa asal ikut balapan dan finis dapat poin ya... walau hanya kelas Asia tetap butuh skill tingkat tinggi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumpulan Insiden Besar Tikungan Pertama Sirkuit Catalunya

Drama Clash Tikungan Terakhir Sirkuit Assen Clash Bersejarah