Jejak Partisipasi Indonesia di Motogp
Ajang Balap Motogp dengan segala seluk beluknya telah menyedot perhatian seantero dunia, tak terkecuali Indonesia. Bahkan Dorna Sport selaku penyelenggara motogp juga memberikan perhatian khusus kepada Indonesia karena besarnya minat penontonnya. Pun meski begitu Indonesia tidak tinggal diam dan hanya menonton tapi juga turut berpartisipasi meramaikan gelaran motogp. Apa saja itu ?
A. CIRCUIT / LINTASAN BALAP
1. SENTUL (1996-1997)
Ternyata Indonesia pernah menyelenggarakan motogp di era zaman dahulu di sirkuit Sentul yang berada di Provinsi Jawa Barat. Para pembalap legend seperti Rossi, Doohan, Biaggi, dan Capirossi pernah memijakan kaki di podium sirkuit Sentul ini. Sempat dikabarkan akan comeback menggelar motogp namun pada akhirnya batal karena beberapa faktor seperti karena ini dikelola swasta dan keterbatasan jika akan memperluas lahan.
2. MANDALIKA (2022-sekarang)
Perhatian Dorna Sport selaku penyelenggara motogp sangat terlihat pada diusahakannya Gp Mandalika di Indonesia ini. Sirkuit ini terletak di Pulau Lombok Provinsi NTB. Sempat direncanakan masuk kalender motogp 2021 namun karena masih belum siapnya infrastruktur membuat Indonesia harus mundur satu tahun dalam kalender motogp. Letak sirkuit yang berada di pinggir pantai ini agaknya berpotensi mudah turun hujan terutama jika sudah masuk musim penghujan.
B. PEMBALAP
Tak mau hanya jadi penonton Indonesia pun menerjunkan para wakilnya. Pada awalnya sokongan sponsor dari dalam negeri sangat berpengaruh seperti tahun 2008 dan 2013 oleh Pertamina, Federal Oil, dan Evalube. Namun kemudian mampu melalui jalur kompetisi berjenjang melalui Asia Talent Cup dan lain-lain. Adapun berikut ini daftar pembalap Indonesia yang pernah mendapatkan kontrak untuk turun semusim penuh berama sebuah Tim
Doni Tata Pradita (2008 dan 2013)
Tahun 2008 Doni Tata berlaga di kelas 250cc bersama tim Pertamina Yamaha. Sedangkan pada tahun 2013 berlaga di kelas moto2 bersama tim Gresini yang disponsori oleh Federal Oil. Hasilnya Doni Tata berhasil mengemas satu poin di tiap musim yang ia ikuti hasil finis ke 15 di GP China 2008, dan GP Australia 2013
Rafid Topan Sucipto (2013)
Rafid Topan berlaga di moto2 bersama tim QMMF yang disponsori oleh Evalube. Sepanjang tahun ia masih nampak kesulitan terbukti hampir selalu terover lap dalam setiap race kecuali pada kondisi hujan dimana justru dapat tampil menonjol. Hasilnya prestasi terbaik yang berhasil ditorehkan ialah start dari posisi kelima di GP Jepang tahun 2013. Sedangkan posisi finis terbaiknya adalah di posisi ke-20 di GP Australia 2013. Salah satu momen ikonik
Dimas Ekky Pratama (2019)
Dimas Ekky berlaga di moto2 tahun 2019 bersama tim Honda Team Asia. Namun sayangnya ia sempat cedera dan tidak bisa mengikuti beberapa seri balapan. Hasil Finis terbaiknya ialah berada di posisi ke-18 di GP Malaysia
Andi Farid Izdihar (2020-2021)
Andi Gilang berlaga di moto2 tahun 2020 bersama tim Honda Team Asia. Namun karena prestasinya masih belum sesuai ekspektasi (finis terbaik posisi 18) maka pada tahun berikutnya ia diturunkan ke kelas moto3 pada tahun 2021. Pada tahun ini ia berhasil mengumpulkan 4 poin masing-masing hasil dari finis posisi ke-15 di GP Prancis, GP German, GP Austria, dan GP Emilia Romagna (San Marino)
Mario Suryo Aji (2022- sekarang)
Mario Aji saat ini menjadi satu-satunya wakil Indonesia di motogp. Ia kini berlaga di kelas moto3 bersama team Honda Asia mulai musim 2022 kemarin. Sebagaimana pembalap Indonesia pada umumnya Aji juga tampak lebih menonjol ketika dalam kondisi hujan. Hasilnya ia sudah 2x start dari front row yaitu di GP Mandalika (grid 3) dan GP Portugal (grid 2). Namun sayangnya karena balapan jarang ada yang hujan posisi finis terbaik Aji berada di posisi ke-12 pada GP Americas 2023 sejauh ini. Prestasinya tidak terlalu buruk. Total ia mengoleksi 5 poin pada tahun pertamanya hasil finis ke-14 di GP Mandalika dan ke-13 di GP Italia. Sedangkan di tahun keduanya ia baru mengumpulkan 4 poin hasil finis ke-12 di GP Americas.
Selain pembalap yang tampil penuh semusim ternyata Indonesia juga sudah banyak menurunkan pembalap wild card sejak tahun 1996. Ini dia catatannya:
1996 - 125cc - Sentul
- Petrus Canisius (finis ke 21)
- Ahmad Jayadi (finis ke 22)
1997 - 125cc - Sentul
- Ahmad Jayadi (DNF)
- Irvan Octavianus (DNF)
- Nasrul Arif (DNF)
- Rudi Arianto (DNS)
- A Budianto (DNS)
2005 - 125cc - Sepang
- Doni Tata Pradita (finis ke-31)
2006 - 125cc - Sepang
- Doni Tata Pradita (finis ke-26)
2007 - 250cc - Sepang
- Doni Tata Pradita (DNF)
2012 - moto2 - Valencia
- Rafid Topan Sucipto (finis ke-30)
2013 - moto2 - Sepang
- Muhammad Fadli Imammudin (DN re-Start)
2017 - moto2 - Sepang
- Dimas Ekky Pratama (DNF)
2018 - moto2
Catalunya
- Dimas Ekky Pratama (finis ke-24)
Sepang
- Dimas Ekky Pratama (finis ke-23)
- Rafid Topan Sucipto (finis ke-26)
2021
moto3
Misano
- Mario Suryo Aji (finis ke-21)
Mugello
- Gerry Salim (finis ke-16)
moto2
Aragon
- Gerry Salim (finis ke-29)
Valencia
- Dimas Ekky Pratama (DNF)
2023
moto3
Mandalika
- Fadillah Arbi Aditama (finis ke-17)
Selain Sirkuit dan pembalap Indonesia juga sudah menjejakan merek-merek ternama menjadi sponsor seperti Pertamina, Federal Oil, dan Evalube. Sementara dari jajaran helm ada KYT dan NHK yang bahkan juga digunakan oleh rider di kelas motogp.
Selanjutnya masih ditunggu kapan bendera Indonesia aakan berkibar di podium dan dinyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Semoga saja segera
Komentar
Posting Komentar