Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2024

Drama Clash Tikungan Terakhir Sirkuit Assen Clash Bersejarah

Gambar
GT Assen atau Geert Timer Assen adalah tikungan paling terkenal di Sirkuit Assen. Tikungan ini merupakan chicane terletak sebelum garis finish di Sirkuit Assen sehingga merupakan tikungan terakhir. Tikungan ini juga merupakan zona yang biasanya digunakan untuk mengnyusul  lawan. Maka apabila ada duel hingga di lap terakhir maka tikungan ini akan menjadi penentunya. 1984: Randy Mamola v Raymond Roche Randy Mamola #3 berusaha merebut kembali posisinya dari Roche #11 Putaran terakhir tiba dan Mamola masih memimpin balap menuju garis finis sementara Roche terus mendekat. Tiba di tikungan terakhir GT Aseen Roche memilih mengambil jalur lebih ke tengah untuk menyusul Mamola . Memasuki tikungan mereka mengerem dengan keras bahkan bagian belakang motor Mamola sempat terangkat. Roche berhasil melewati Mamola di bagian pertama tikungan namun itu membuatnya lebih melebar di bagian kedua tikungan kehilangan kesempatan untuk membuka akselerasi dengan lebih cepat. Akibatnya, Mamola ma

Kumpulan Insiden Besar Tikungan Pertama Sirkuit Catalunya

Gambar
Sirkuit Catalunya selalu menyajikan tikungan pertama selepas start yang mendebarkan. Meski tidak selalu menimbulkan insiden tapi sekalinya terjadi insiden bisa menyeret banyak pembalap sekaligus. Ini dia sekumpulan Insiden besar di tikungan pertama sirkuit Catalunya selepas Start 2006 Selepas start Casey Stoner langsung melesat memimpin balapan sementara itu di papan tengah persaingan cukup ketat dan senggolan tak terhindarkan. Kronologi: - Capirossi¹ dan Gibernau² (Duet Ducati) bersenggolan, tuas rem Gibernau tertekan hingga mengalami front flip / jungkir balik kedepan seketika - Capirossi masih bertahan di atas motornya agak kehilangan kendali sehingga motornya melaju menuju Melandri³ dan menabraknya dari samping, keduanya pun terjatuh - Melandri turut menabrak dan menyeret Dani Pedrosa⁴ (Honda) yang tertabrak tubuh Melandri masih berusaha bertahan pun akhirnya jatuh di gravel. - Sementara itu John Hopkins⁵ yang tepat berada di sebelah kiri Pedrosa tak bisa menghindar menghantam Ped

Ternyata Prestasi Pembalap Indonesia di WSBK Lebih Menjanjikan daripada di Motogp

Gambar
Sudah tahukah pemirsa sekalian kalau pembalap dari Indonesia ternyata sudah banyak terjun di kancah balap internasional bukan hanya di rangkaian kejuaaraan motogp saja namun juga di world superbike. Walau dianggap sebelah mata nyatanya peforma pembalap Indonesia di rangkaian kejuaraan World Superbike (ada juga kelas WSSP600 dan WSSP300) lebih menjanjikan daripada di Motogp (ada juga kelas Moto2 dan Moto3). Hal ini nampak dari hasil dan jumlah poin yang diperoleh di kelas pertengahan dan kelas kecil karena belum ada pembalap indonesia yang menembus Motogp maupun World Superbike. Buktinya dapat disimak pada statistik tahun 2005-2023 berikut: Ket: Posisi |  Kondisi |  Sirkuit-Negara | Nama Pembalap | Tahun Moto2 vs WSSP600 (Kelas Pertengahan) 1. Lima Posisi Finis Terbaik (Moto2 vs WSSP600)      Moto2 / GP250cc      15 | Wet | Shanghai - CHN | Doni Tata P | 2008     15 | Dry | Phillip Island - AUS |  Doni Tata P | 2013     16 | Dry | Jerez - SPA | Doni Tata P | 2008     16 | Dry | Misano -

Maksud Aturan 105% dari Pembalap Tercepat yang Bakal Menghalangi Kamu Meraih Poin di Balapan Motogp Meski Jumlah Pembalap Sedikit

Gambar
Pernahkah kamu membayangkan jika seandainya suatu hari nanti jumlah pembalap reguler motogp hanya ada 14 pembalap atau paling tidak sama seperti tahun 2009 hanya ada 17 pembalap reguler. Lalu kamu masuk mengikuti balapan asal finis walau pelan dan teroverlap 10 putaran namun berhasil mencapai garis finis di posisi 15 maka namamu akan terpampang sebagai pencetak poin dalam klasmen kejuaraan motogp hehe Eits TIDAK BISA. Tidak semudah itu ya... Yup Penyebabnya adanya aturan 105%.  Apa itu aturan 105%? Pembalap yang catatan waktu terbaiknya melebihi 105% dari catatan waktu pembalap tercepat maka tidak diperkenankan untuk mengikuti balapan kecuali diizinkan oleh Steward atau Pengawas Balapan. Bahkan sebenarnya aturan ini sudah diterapkan untuk mengikuti sesi kualifikasi. Contohnya jika pembalap tercepat dalam SESI PRACTICE mencatatkan waktu lap 1 menit 40 detik (100 detik) maka pembalap yang catatan waktunya melebihi 1 menit 45 detik (105 detik) bakal dilarang mengikuti kualifikasi apalagi